KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan laporan ini. Laporan ini ialah laporan praktikum kimia yang
ditugaskan kepada semua siswa SMA NEGERI 1 SOPPENG RIAJA setelah melakukan
suatu praktikum. Adapun perobaan yang kami lakukan yakni membedakan reaksi
endoterm dan reaksi eksoterm dengan menggunakan detergen dan pupuk
urea. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
MANGKOSO, 28 september
2013
Madania
DAFTAR ISI
Kata
pengantar................................................................................................................. 1
Daftar
isi ........................................................................................................................ 2
Bab I Pendahuluan........................................................................................................... 3
A.
Latar belakang..................................................................................................... 3
B.
Tujuan ................................................................................................................... 3
C.
Manfaat ................................................................................................................ 3
Bab II
Landasan teori................................................................................................... 4
Bab III Metode
pengamatan....................................................................................... 6
A.
Waktu dan tempat.............................................................................................. 6
B.
Alat dan bahan..................................................................................................... 6
C.
Prosedur kerja..................................................................................................... 6
Bab IV Hasil
pengamatan dan pembahasan............................................................... 8
A.
Hasil pengamatan................................................................................................ 8
B.
Pembahasan.......................................................................................................... 8
Bab V Penutup................................................................................................................ 10
A.
Kesimpulan.......................................................................................................... 10
B.
Saran.................................................................................................................... 10
Daftar
pustaka.............................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Hukum Pertama Termodinamika, dinyatakan bahwa
energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Pernyataan ini
dikenal juga dengan sebutan Hukum Kekekalan Energi. Energi hanya dapat berubah
dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam mempelajari perubahan energy,
dikenal sistem dan lingkungan. Sistem adalah bagian dari
alam semesta yang menjadi pusat perhatian. Lingkungan adalah bagian dari alam
semesta diluar system yang berinteraksi dengan sistem.
Reaksi-reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan
energy. Reaksi kimia atau zat-zat yang bereaksi merupakan sistem. Tebung, wadah,
atau reactor tempat berlangsungnya reaksi , dan segala yang ada disekitanya
merupakan lingkungan. Ada reaksi yang melepaskan energy ke lingkungan. Ada pula
yang sebaliknya, reaksi yang menyerap energy dari lingkungan. Pada sebagian
besar reaksi kimia, energy yang dilepas atau energy yang diserap itu berupa
panas atau kalor. Oleh karena itu, ilmu kimia yang membahas khusus masalah ini
disebut termokimia.
Reaksi yang melepaskan panas atau kalor dari sistem ke
lingkungan disebut reaksi eksoterm.
Sebaliknya, reaksi yang menyerap panas atau kalor dari lingkungan ke sistem
disebut reaksi endoterm.
B. Tujuan
Membedakan reaksi eksoterm dengan reaksi endoterm
C. Manfaat
·
Dapat mengetahui
perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
·
Dapat mengetahui pH
Asam Basa dengan menggunakan indikator lakmus merah dan lakmus biru serta
indicator paper universal.
LANDASAN TEORI
A. Reaksi
Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan
kalor. Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor
dari sistem ke lingkungan (kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya)
ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor, CaO(s)
dimasukkan ke dalam air.
CaO(s)
+ H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Selain itu, contoh reaksi eksoterm dikehidupan sehari-hari
adalah membakar minyak tanah di kompor minyak dan nyala api unggun.
Pada reaksi eksoterm, sistem membebaskan energi, sehingga
entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada
entalpi reaktan. Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif.
Sehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut:
ΔH =
Hproduk –Hreaktan < 0 (negatif)
Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm
dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi seperti berikut ini:
B. Reaksi endoterm
Reaksi
endoterm adalah
reaksi yang menyerap kalor. Reaksi endoterm merupakan reaksi yang disertai dengan
perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh sistem dari
lingkungannya) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar
sistem.
Contoh reaksi endoterm
adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl.
NH4Cl(s) +
Air → NH4Cl(aq)
Selain itu, contoh lain
dari reaksi endoterm yakni proses fotosintesis pada tumbuhan dan
asimilasi.
Pada reaksi endoterm,
sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya
entalpi produk lebih besar daripada entalpi reaktan. Akibatnya, perubahan
entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi reaktan (Hproduk
–Hreaktan) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi
endoterm dapat dinyatakan:
ΔH = Hproduk-
Hreaktan > 0 (Positif)
Perubahan
entalpi pada reaksi endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi
seperti berikut ini:
BAB III
METODE PENGAMATAN
A. Waktu dan tempat
Waktu : Rabu,
25 September 2013
Tempat :
Laboratorium kimia SMAN 1 Soppeng Riaja
B. Alat dan
Bahan
©
Percobaan 1 :
ü Alat :
҉
Ember
҉
2 buah
gelas kimia
҉
Serbet
ü Bahan :
҉
Detergen
҉
Pupuk
urea
҉
Air
©
Percobaan 2:
ü Alat :
҉
Batang
pengaduk
҉
3 buah
gelas kimia kecil
ü Bahan :
҉
Lakmus
merah dan lakmus biru
҉
Air aqua
҉
Detergen
҉
Pupuk
urea
C. Prosedur
Kerja
©
Percobaan 1
1.
Ember
diisi dengan ¾ air
2.
Gelas
kimia dibersihkan dengan menggunakan serbet
3.
Detergen
dan pupuk urea dituang pada masing-masing gelas kimia sebanyak 5 0 ml.
4.
Detergen
pada gelas kimia dituang ke tangan kanan dan pupuk urea pada gelas kimia
dituang ke tangan kiri. Lalu genggam keduanya.
5.
Kedua
tangan dicelupkan kedalam ember yang berisi air secara bersamaan selama 5 detik (jangan terlalu lama menyelupkan
tangan kedalam ember).
6.
Tangan
dibersihkan dengan menggunakan serbet.
7.
Poin 4, 5
, dan 6 diulang secara bergantian sebanyak jumlah anggota kelompok.
8.
Proses/peristiwa
yang terjadi saat tangan dicelupkan kedalam ember dirasakan dan diamati.
9.
Hasil percobaan tersebut dicatat
sebagai laporan sementara.
©
Percobaan
2
1. Salah satu gelas kimia diisi dengan air sebanyak 40
ml.
2. Kedua gelas yang masih kosong masing-masing diisi
dengan pupuk urea dan detergen secukupnya.
3. Gelas kimia yang berisi pupuk urea dan detergen diisi
air hingga 20 ml. Lalu aduk dengan menggunakan batang pengaduk sampai larut.
4. lakmus biru dibagi dua, lalu kedua potongan lakmus
tersebut dicelupkan kedalam gelas kimia yang berisi larutan detergen dan
larutan pupuk urea secara bersamaan.
5. Poin 4 diulang pada lakmus merah.
6. Perubahan warna yang terjadi pada lakmus merah dan
lakmus biru diamati.
7.
Hasil percobaan tersebut dicatat
sebagai laporan sementara.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
©
Percobaan 1 :
Dari praktikum yang telah dilakukan, ada beberapa reaksi yang dapat
dirasakan yaitu :
1) Saat tangan yang
menggenggam pupuk urea dimasukkan kedalam air, pupuk urea tersebut terasa
meleleh di tangan dan terasa dingin.
2) Saat tangan yang
menggenggam detergen dimasukkan kedalam air, detergen tersebut terasa panas di
tangan.
©
Percobaan 2 :
ü Dari percobaan yang telah
dilakukan pada larutan detergen, ada beberapa hasil pengamatan yang terjadi,
yaitu :
1)
Setelah dicelupkan pada larutan detergen, lakmus biru
tidak mengalami perubahan warna.
2)
Setelah dicelupkan pada larutan detergen, lakmus merah
berubah warna menjadi biru.
ü Dari percobaan yang telah
dilakukan pada larutan pupuk urea, ada beberapa hasil pengamatan yang terjadi,
yaitu :
Setelah dicelupkan pada larutan pupuk urea, lakmus merah dan lakmus biru
tidak mengalami perubahan warna.
B. Pembahasan
© Percobaan 1 :
1.
pupuk urea yang berada dalam genggaman merupakan sistem,
sedangkan tangan merupakan lingkungan. Pupuk urea terasa dingin di tangan terjadi
karena pupuk urea tarsebut menyerap panas dari lingkungan ke ystem. Sehingga
terjadi reaksi endoterm.
2.
Detergen yang berada dalam genggaman merupakan ystem,
sedangkan tangan merupakan lingkungan. Detergen terasa dingin ditangan terjadi
karena detergen melepas panas dari sitem ke lingkungan. Sehingga terjadi reaksi
eksoterm.
©
Percobaan 2 :
҉
Detergen : lakmus biru tidak mengalami perubahan warna
sehingga dikatakan senyawa basa. Sedangkan pada lakmus merah, mengalami
perubahan warna menjadi biru, sehingga dikatakan senyawa basa. Dan setelah
diuji pada indicator paper universal, detergen memiliki pH 14.
҉
Pupuk urea : lakmus biru dan lakmus merah tidak
mengalami perunahan warna, sehingga dikatakan senyawa netral. Dan setelah diuji
pada indicator paper universal, pupuk urea memiliki pH 7.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan reaksi eksoterm dengan reaksi endoterm,
dapat disimpulkan bahwa reaksi eksoterm merupakan reaksi yang melepas panas
atau kalor dari system ke lingkungan. Sedangkan reaksi endoterm merupakan
reaksi yang menyerap panas atau kalor dari lingkungan ke system.
B. Saran
·
Dalam melakukan percobaan terlebih
dahulu harus memahami konsep tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
·
Setiap pengamatan harus dilakukan
dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Nugrohodi.2004/Reaktor(Rancangan Aplikasi dan Teori Kimia)Bandung:
Sinergi Pustaka Indonesia